Sabtu, 10 Maret 2012

Makalah Fitnah

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada  Allah SWT. yang telah memberi berbagai nikmat dan kesehatan serta kekuatan, sehingga bisa menyusun makalah ini.
Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Mohon maaf apabila makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena sesungguhnya, kesempurnaan hanya milik Allah, dan saya disini hanya sebagai pelajar yang masih belajar dan berusaha untuk memenuhi tugas dalam perjalanan saya selama belajar.
Terimakasih kepada Ibu guru, yang telah membingbing saya dalam belajar selama ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.
Penulis,
Kelompok 8















Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ I
Daftar Isi ................................................................................................................. II
Dalil tentang Fitnah ................................................................................................. 2
Pendapat para ulama ................................................................................................ 3
Menguraikan
1.      Pengertian Fitnah ............................................................................................... 4
2.      Sifat dan karakteristik ........................................................................................ 6
3.      Menghindari Akhlak Tercela (Fitnah) ............................................................... 7
4.      Nilai Negatif dari Fitnah .................................................................................... 8
Kesimpulan ......................................................................................................................... 9
Tinjauan Masa Kini Terhadap Fitnah ................................................................................. 10
Solusi .................................................................................................................................. 11














I.      Dalil Tentang Fitnah
II.      يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah 217)
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيم
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. ” (Q.S. An-Nur 24:11)



III.Pendapat Para Ulama tentang Fitnah
Makna satu kata, Fitnah
Seringkali para juru dakwah menyebut-nyebut kata fitnah, dalam berbagai bahasan. Seringkali pula mereka beranggapan bahwa masyarakat Indonesia sudah begitu akrab dengan kata tersebut, sehingga mereka pasti paham. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Berbagai realitas -termasuk yang saya dengar-, menunjukkan bahwa ada kesalahpahaman besar seputar pemaknaan kata tersebut, di tengah masyarakat kita, saat kata itu disebutkan oleh seorang juru dakwah. Pasalnya, kata tersebut berbeda makna dalam bahasa kita, Indonesia, dibandingkan makna kata itu di dalam bahasa Arab. Sementara kerap disampaikan para juru dakwah adalah makna kata itu dalam bahasa Arab.
Dalam bahasa Indonesia, kata fitnah, seperti disebutkan dalam banyak kamus bahasa Indonesia adalah: menuduh tanpa bukti. Dalam bahasa Arab, kata itu berarti buhtaan. Seperti disebutkan dalam hadits tentnag ghibah, yang kesohor itu.
Sehingga, ketika seorang juru dakwah mengatakan, “seorang pria muslim tidak boleh berduaan dengan seorang wanita muslimah yang bukan muhrimnya, karena dikhawatirkan terjadi fitnah….” kebanyakan masyarakat Indonesia akan memahaminya.’…..khawatir mereka berdua akan difitnah. Yakni, dituduh berbuat mesum dan sejenisnya.’ Padahal yang dimaksud juru dakwah tersebut,’….khawatir akan terjadi bencana. Yakni bencana maksiat, mulai dari yang paling ringan, hingga perzinaan.’












IV.                       Menguraikan
1.    Pengertian
Fitnah dalam bahasa Arab disebut  الفتنة, Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kata Fitnah diartikan sebagai perkataan yang bermaksud menjelekkan orang. Fitnah yaitu komunikasi dengan satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan berdasarkan fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa atau reputasi. Fitnah juga diartikan sebagai Kekufuran seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqoroh:217, dan Kesesatan seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Maidah: 41.
Maksud Fitnah
Kata "fitnah" asalnya diserap daripada bahasa Arab, dan pengertian asalnya adalah "cobaan" atau "ujian". Maksud dan pengertian fitnah jika diselak lebar al-Quran dan hadis adalah sebagaimana berikut.
A.    Kufur/Kafir
Friman Allah Subhanahu Wata’ala yang bermkasud:
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah . Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh…” (Al Baqarah: 217)
Firman-Nya lagi yang bermaksud:
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim” (Al Baqarah: 193)
Kata fitnah dalam ayat ini menurut para ulama tafsir adalah bermaksud ‘kekafiran’ atau ‘kemusyrikan’. Iaitu bahawa mereka itu menyebarkan kekafiran.
B.     Bencana
Sabda nabi Sallallhu alaihi Wasallam yang bermaksud:
“Apabila datang (meminang) kepada kamu seorang pemuda yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kahwinkanlah dia dengan anak perempuan mu. Dikhuatiri akan terjadi fitnah (bencana) dan kerosakan yang besar di muka bumi.”
Perkataan fitnah dalah hadis ini memberikan maksud bencana atau musibah yang akan berlaku sekiranya perkahwinan ditangguhkan. Ini kerana syarat pemuda soleh itu adalah sebaik-baik pilihan untuk dijadikan suami kepada anak-anak perempuan.
C.    Konflik
Firman Allah Subhanahu Wata’ala yang bermaksud:
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mu-tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah…” (Ali Imran: 7)
Terdapat sebagian orang Islam yang hanya menggunakan semata-mata penilaian mengikut aspek rasional. Sengaja mencari penafsiran ayat melalui pendekatan logika akal manusia yang terbatas semata-mata, sehingga melencong dari tafsiran yang tepat. Tujuan mereka semata-mata menyebar fitnah, iaitu mencari konflik dan perselisihan dengan sesama muslim.
Inilah penjelasan kepada ayat ini yang dengan jelas menyebut perkatan fitnah. Ia bermaksud menimbulkan konflik dan kekeliruan dalam masyarakat. Ia juga disebut sebagai propaganda.
D.    Tipu
Firman Allah Subhanahu Wata’ala yang bermaksud :
“Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: “Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah” (Al An’am: 23)
Fitnah yang dimaksud dalam ayat ini adalah ucapan tipu dan dusta, untuk membela diri mereka di hadapan Allah. Padahal Allah mengetahui hakikat mereka, dan apa yang tersembunyi dalam hati mereka.
E.     Binasa
Firman Allah Subhanahu Wata’ala: yang bermaksud:
“Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah . Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir” (At Taubah: 49)
Dalam ayat ini kaum munafik di masa Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam enggan menyertai peperangangan kerana menganggap itu adalah suatu kebinasaan (fitnah). Padahal sesungguhnya mereka telah berada dalam kebinasaan dengan sifat munafik. Iaitu kebinasaan diri mereka di akhirat kelak dengan balasan neraka yang paling bawah.
F.     Gangguan
Firman Allah Subhanahu Wata’ala: yang bermaksud:
“Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah (gangguan) manusia itu sebagai azab Allah . Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami adalah bersamamu”. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (Al Ankabut: 10)
Dalam ayat ini, kata fitnah membawa maksud ganguan. Inilah sifat biasa manusia yang menganggap ujian Allah dalam bentuk gangguan manusia sebagai azab.
2.    Sifat dan Karakteristik
Inilah gambaran orang yang suka memfitnah (mengadu domba) :Pengecut dan curang. Orang yang suka memfitnah tidak mampu bersaing secara sehat.
·         Pendusta. Dusta/bohong menjadi menu utama dalam aksinya untuk memfitnah dan mengadu domba orang lain.
·         Hidup dan kehidupannya dihantui oleh prasangka buruk.
·         Suka memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain. Dia asyik sekali membongkar rahasia, keburukan dan kebusukan seseorang, ketika orang itu tidak ada. Dan ketika orang itu datang, maka pembicaraan pun berhenti dengan sendirinya, kemudian berganti dengan memuji dan menyanjung. Ini adalah perbuatan hina dan jijik.
·          Iri, dengki dan sombong selalu menempel di hatinya, bahkan menjadi darah daging. Ketika dia merasa gagal, iri dan dengki yang muncul. Namun, ketika memperoleh kesuksesan, dia sombong dan hidup melampaui batas.
·         Hubbuddunya (lebih cinta kepada gemerlap duniawi daripada cinta kepada Allah)
·         Aqidahnya telah rusak, karena lebih takut kepada manusia daripada takut kepada Allah. Dia rela memfitnah dan mengadu domba orang lain agar posisi dan jabatannya aman. Yang terpenting baginya adalah uang dan jabatan. Dengan kata lain, orang yang suka mengadu domba adalah penjilat bermuka dua.
·         Kufur ni'mat. Orang yang suka memfitnah adalah orang yang tidak bersyukur atas ni'mat Allah. Karena akal, hati dan raganya digunakan untuk merugikan orang lain.
·         Menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi. Hatinya terdorong untuk mengeruk keuntungan dengan jalan pintas. Bahkan tega mengorbankan sahabat dan kelompok seperjuangan.
·         Orang yang suka memfitnah dan mengadu domba berpotensi menjadi pengkhianat.
3.   Menghindari Akhlak Tercela (Fitnah)
Untuk menghindari fitnah ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1)      Jangan reaktif, jangan merespon dengan cepat berita-berita yang masih berkategori “katanya...”. Reaktif tidak diperlukan dan tidak akan menyelesaikan masalah. Karena sikap reaktif cenderung lebih tergesa-gesa. Ada ungkapan al khabar kal ghabar (berita itu seperti debu) melayang ke mana-mana dan tidak bertuan.
2)      Pastikan bahwa berita itu ada pembawanya. Sumber berita adalah penentu kebenaran berita itu sendiri, terkadang berita dari satu tempat ke tempat lain sudah tidak akurat dan banyak dibumbuhi atau di sisipi berita lain.

3)      Tabayyun. Perjelas lagi berita itu kepada sumber aslinya. Inilah yang di ingatkan oleh QS: al Hujurat:6
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
4)      Jika memang apa yang diberitakan itu benar terjadi tetapi tidak kita inginkan selesaikan dengan cara dewasa dan penuh kesadaran serta kasih sayang antar sesama.
Apa yang dapat kita lakukan sebagai upaya membentengi hati dari fitnah (adu domba) dan memeranginya :
1)      Mulailah segala aktivitas dengan niat yang benar, yang baik dan tulus hanya untuk mendapatkan ridho Allah.
2)      Mintalah ridho dan restu orangtua, mintalah kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat.
3)      Berpikir positif (husnuzhon). Jangan memandang / menilai seseorang dari sisi negatifnya. saja.
4)      Perbanyaklah mengingat Allah (zikrullah), karena zikir kepada Allah dapat melembutkan hati dan menyehatkan akal.
5)      Hati-hati dalam berbicara, bertindak dan dalam menerima informasi/berita. Gunakan akal sehat dan hati yang sholeh untuk menganalisa dan menemukan kebenaran dari setiap informasi/berita. Jangan lupa untuk memohon petunjuk dari Allah dengan sholat istikhoroh.
6)      Hati-hati terhadap kesenangan dunia, jabatan dan kedudukan.
7)      Hati-hati dalam mengemban amanah. Laksanakan amanah dengan mengedepankan kejujuran dan penuh tanggungjawab.
8)      Jika cinta Islam, maka ikuti aturan Islam. Perdalamlah ilmu agama dengan rajin mengikuti majelis ilmu atau pengajian dan mengamalkan ajaran Islam dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
9)      Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Jangan pernah membenci manusia, karena benci kepada ciptaan Allah berarti benci kepada Allah. Bencilah kepada perilakunya yang negatif. Selalu mengajak sahabat-sahabat kita untuk berbuat baik dan mengingatkannya jika berbuat kemunkaran dan maksiat.
10)  Senantiasa bersyukur kepada Allah. Rajinlah bershodaqoh kepada fakir miskin dan anak yatim, sebagai perwujudan rasa syukur kita kepada Allah.
4.   Nilai Negatif dari Fitnah
Keutuhan masyarakat tercipta apabila anggota-anggotaynya saling mempercayai dan kasih-mengasihi. Ini mengharuskan masing-masing anggota mengenal yang lain sebagai manusia yang baik, bahkan menganggapnya tidak memiliki keburukan. Dengan menggunjing, keburukan orang lain ditonjlkan, rasa percaya dari kasih itu sirna. Ketika itu benih perpecahan tertanam. Menggunjing apalagi memfitnah seseorang , berarti merusak keutuhan masyarakat satu demi satu, sehingga pada akhirnya meruntuhkan bangunan masyarakat.
Orang yang memfitnah dan menggunjing berarti menunjukkan kelemahan dan kemiskinannya sendiri. Seandainya kuat dalam argumentasi, tentu tidak perlu mengada-ada. Apabila tidak miskin dalam pengetahuan, mestinya tidak perlu menjadikan keburukan orang seagai bahan pembicaraan, masih banyak bahan pembicaraan yang lain.
Suatu ketika Nabi Isa as., bersama murid-muridnya menemukan bangkai binatang yang telah membusuk. Para murid beliau berkata,”Alangkah busuk bau bangkai ini.” Mendengar hal itu, Nabi isa as., mengarahkan mereka sambil berkata, “Lihatlah betapa putih giginya.” Dari kisah di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang harus melihat isi positif pada suatu yang negatif dan berusaha menemukan kebaikan dalam suatu yang terliht buruk.
Selain itu, apabila yang kita tuduhkan itu salah dan tidak terbukti, maka kita akan menjadi orang yang dibenci masyarakat, sungguh merugikan. Naudzubillah.






V.  Kesimpulan
Fitnah merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya. Karena dampak yang ditimbulkan selalu negatif, tidak akan pernah positif. Luka yang digoreskan/ditusukkan oleh fitnah lebih tajam daripada pedang. Kehancuran akibat fitnah lebih dahsyat daripada bombardir senjata rudal. Fitnah dapat merusak tali silaturahim, merusak persatuan dan kesatuan, merugikan/mencelakakan/menyengsarakan orang lain, bahkan dapat menghancurkan Islam, mengotori perjuangan.
 
Jadi, Fitnah dan adu domba merupakan bentuk kezholiman, yang ditegakkan atas tiga perkara yaitu berpondasi pada kedustaan, kedengkian sebagai alasnya dan kemunafikan sebagai atapnya. Orang yang suka memfitnah dan mengadu domba berjalan dengan baju kesombongan, mengikuti kehendak hawa nafsu dan bujukan syetan. Otaknya dikotori dengan prasangka buruk. Hatinya beku, sulit menerima kebenaran, merasa dirinya paling benar dan paling berjasa sehingga merasa tidak enak dan cemburu ketika orang lain mendapat kesuksesan. Kebahagiannya di atas penderitaan orang lain. Kehidupannya terlena dengan tipu daya syetan. Aqidah dan idealismenya dijual hanya untuk memperoleh kesenangan dunia. Ingatlah, Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak khawatir kalian miskin, tetapi aku khawatir (kalian mendapatkan) dunia (lalu) kalian bersaing dalam urusan dunia itu." (HR. Ahmad)

Kita harus waspada dan hati-hati terhadap fitnah dan adu domba, juga terhadap orang yang suka memfitnah dan mengadu domba. Karena mereka tergolong orang yang munafik, kufur ni'mat dan berpotensi menjadi pengkhianat.











VI.                       Tinjauan Masa Kini terhadap Fitnah
Pada zaman sekarang sudah banyak orang yang saling tuduh menuduh dan saling mengadu domba pada setiap masalah yang sedang terjadi. Hal seperti ini banyak terjadi dikalangan masyarakat yang rasa kekeluargaannya sudah mulai pudar, selain itu juga banyak terjadi di kalangan pemerintahan. Di kalangan pemerintahan, banyak sekali dugaan yang belum tentu benar adanya mengenai masalah amanah dan tugas yang diemban. Seperti tuduhan korupsi, tuduhan penggelapan uang dan lain-lain.\
Jika di masyarakat umum, fitnah yang terjadi kebanyakan disebabkan ke-iri hatian seseorang terhadap  orang lain. Contohnya ketika salah seorang diantara tetangga ada yang membeli mobil baru, tetangga yang lain menuduh yang bukan-bukan, karena nyatanya dia tak mampu menjadi seperti tetangganya. Sehingga menyebabkan perpecahan terjadi diantara keduanya.



















VII.                    Solusi
Jadi, untuk mengatasi hal yang sering terjadi tersebut, kita harus mempunyai sifat transparansi agar orang lain tidak mudah curiga dengan kita. Selain itu, jangan terlalu menghiraukan fitnah itu sampai ada bukti yang memang jelas adanya.





















Jumat, 09 Maret 2012

Naskah Drama Percintaan

Demi Sahabat

Di sebuah Sekolah Menengah Pertama,  terjalin persahabatan antara Olive, Rian, Qalesya, dan Tita. Hubungan mereka sangat dekat sehingga sudah seperti saudara.

Olive, Rian dan Qalesya sedang bercanda dan bercengkrama di bawah pohon rindang di taman sekolah..

Rian       : “Rasanya bahagia banget bisa sekolah disini, dan bertemu kalian.. setahun sudah kita berteman, hubungan kita sudah semakin terasa dekat.” Ucap Rian.
Olive      : “ahhh kamu lebay banget ian!!”
Rian       : “ikh aku bicara fakta kok, aku ga mau pisah dari kalian semua...”
Qalesya                : “ tapi emang bener kok apa yang di bilang Rian.. kita emang dah cukup lama bersahabat.. inget ya komitmen kita, jangan ada yang pacaran dalam persahabatan ini.”
Olive      : “ hem.. iya iya”
Rian       : “ gimana dong... kayaknya a ... aaku udah mulai ada rasa deh ama kamu live..”
Qalesya: “ biarkan saja deh rasa cintamu itu mengalir seperti air.. enak hubungan kayak gini lah.. dari pada pacaran”
Olive      : “ tenang aja, aku gak kan kecewain kamu kok ian, walaupun kita ga pacaran, tapi tetep kamu masih bisa dapet rasa kasih sayang dari aku..”
Rian       : “ ia live, aku juga sadar kok, aku udah ikhlas merelakan perasaan ku”
Qalesya                : “ aduuuh kalian so sweet dehh.. udah ahh aku mau cerita neehh... mau pada dengerin ga??”

Tiba-tiba tita datang dengan mengjutkan

Tita         : ”hei!!! Hayoo lagi pada ngomongin apaan?? Pasti lagi ngomongin cowo ya??’
Qa;esya: “ gini, aku punya temen cowo baru, dia ganteng lho, soleh, sopan, ahh pokoknya perfect deh..”
Tita         : “ terus ngefek sama kita-kita??
Olive      : “ siapa sya? Mau dong dikenalin...”
Rian       : “ iikh olive, aku cemburu kalau kamu deket sama cowok lain..”
Olive      : “ iikh ya gak apa-apa kalie, kita kan gak ada hubungan apa-apa, jadi ya terserah aku dong kalau aku mau deket sama cowo lain jga,, lagian kan aku cuman pengen kenal”
Sya         : “udah.. udahh jangan ribbut... yia deh ntar aku kenalin sama kalian”
Tita         :” ntar jangan lupa ajakin aku ya, kali aja kecantel.. hahaha”
Semuanya : ngarep!!!
****
Besok harinya, qalesya pun mengenalkan Rifki pada teman-temannya..

Rifki       : “ Rifki Al-Hamzah.. aku sekolah di SMP-IT ATIMU.. aku kenal sama Qalesya di organisasi Seniman garut.”
Semuanya           :”salam kenal ya..”
Rifki       : “emm.. maaf ya teman-teman, ki ada keperluan, ini aku kasih name card aja, itu ada no telp aku, bisa dihubungi, biar kita tambah akrab.”
Olive      : bergumam dalam hati ( duhhh ganteng nyaa.... )dia terus menatap Rifki..
Rifki       : oliv?? Heii!! Kok melamun, aku pamit ya...
Qalesya                : biasa ki, oliv emang suka gituh.. haha...
Olive      : eh..ehh..ehh... yia ki, hati-hati, nanti aku hubungi kamu ya..
Rifki pun pergii...
Tita         : duuh ganteng nyaa..........
Rian       : aahh masih tetep gantengan akuu... buktinya olive aja suka ama aku..
Olive      : sambil wajah meledek he’h
Ke kantin yu ah

Mereke pun pergi ke kantin
***
Qalesya : live, hubungan aku sama Rifki makin deket lho.. dari sikap dan kata-katanya sihh kayaknya dia suka sama akuu..
Olive      : masa?? (padahal dalam hati, oliv sakit, karena dia memang benar-benar suka sama Rifki)
Qalesya                : bner live, aku seneng banget.. cintaku tak bertepuk sebelah tangan....
Olive      : emh, selamat ya sya..
Qalesya                : makasih live, do’ain ya, biar dia cepet-cepet nembak akuu... he,
Olive      : iya..

Olive sangat kecewa, tapi apalah daya, ini adalah suatu kenyataan.. walaupun terhitung dekat hubungan Olive dengan Rifki, tapi apalah daya, Rifki hanya suka pada Qalesya.. dia juga sadar bahwa itu adalah hak mereka. Olive tak berhak untuk melarang mereka..
****
Rian       : olive, dah tau belum? Qalesya udah jadian lho sama Rifki???
Olive      : oh, udah.
Tita         : knapa kamu live?? Kayaknya sedih banget.. ga biasanya kamu begini..
Rian       : iya bebez, kenapa?
Olive      : iikh apaan sih ian, bebeb-bebeb segala. Ngaak aku ga papa. Lagi bad mood aja..
Tiba-tiba datang qalesya
Qalesya                : knapa live, kayaknya lagi kesel..?? cerita donk sama kita”, kita kan friend..
Olive      : nggak, biasa, aku kan punya adik, lagi kesel aja.. (padahal cemburu liat Qalesya)
Olive      : udah ya, aku lagi pengen sendiri..
Olive pun langsung pergi  meninggalkan mereka..
Rian       : kenapa ya si Olive?? Ga seperti biasanya.. cemberut gituh..
Qalesya                : iya ya..ko’ dia kayak gitu?
Tita         : ntah lahh..

Sementara olive sedang merenung..

Gumam olive
“ aduuuh, apa yang harus aku lakukan, Rifki masih terus menghubungiku.. semakin sulit aku melupakan dia dan mengikhlaskan dia, walaupun aku sendiri sakit..  aku ga mau persahabatan aku rusak hanya karna masalah cowo.. tapii,,, smsan doank kan ga papa kali ya?? Hm.. ya udah deh,, mending aku coba dulu jalanin dengan tenang masalah ini”

Olive pun pergi kembali ke kelas..
****
Walupun Rifki pacaran dengan Qalesya, tapi Rifki selalu menghubungi Olive.. hubungan mereka justru semakin dekat.. dan membuat Qalesya curiga, karena Olive selalu terlihat senang setelah kejadian hari itu, dimana Olive terlihat murung dan kesal. Qalesya mempunyai fikiran jika Rifki selingkuh, dan ternyata yang dituduhnya itu adalah olive.

Qalesya                : live, aku ga suka temen makan temen! Kamu ga ngehargain aku, bilang dong dari dulu kalau kamu suka sama Rifki. Bukan gini caranya live..
Olive      : ada apa sya? Aku salah apa sama kamu?
Rian       : ahh.. kamu, ngaku saja! Kamu selingkuhannya Rifki kan? Sudah ku duga.. ngapain sih kamu cari yang lain? Mending sama aku aja, toh ga kan ada konflik apa-apa.. bukan malah mau di jadiin selingkuhan orang!
Qalesya                : aku kecewa sama kamu live!!
Olive      : sya, sungguh, aku tak pernah ada niat untuk jadi selingkuhan pacar kamu, ngapain? Ga da gunanya.. sya, aku sudah hargai kamu, jujur, aku suka sama Rifki sejak pertama kenal, tapi aku udah merelakannya buat kamu.. aku hargai kamu.. tapi mungkin karena aku memang udah terlanjur dekat sama Rifki, terus Rifki juga suka sms aku, aku fikir, kalau aku terus menjalin hubungan dengan Rifki, gak akan menjadi konflik.. tapi ternyata dugaan aku salah.. maafkan aku sya, sungguh, aku tidak selingkuh dengan rifki..
Qalesya                : aahhh bulsyit kamu!!
Rian       : iya.. bohong kamu.. nyesel aku udah temenan sama  kamu..

Tiba-tiba rifki datang..

Rifki       : sya, aku dan Olive gak ada hubungan apa-apa.. aku Cuma deket lewat Hp aja, Cuma temen.. gak  lebih. Hanya kamu yang aku cintai.. aku tak ingin mengecewakanmu.. percayalah...
Qalesya                : iya, aku percaya sama kamu.. tapi aku tidak percaya perempuan ini!!

Qalesya pun pergii, di susul oleh Rifki dan Rian. Tinggal Olive seorang diri..

Gumam Olive
“ aku telah salah memilih jalan ya Allah... ampuni hamba-Mu ini  ya Allah... aku ingin hubungan aku dengan Qalesya dan teman-temanku kembali seperti semula.. aku tak ingin semua menjadi seperti ini..”
***
Setahun berlalu.. saat ini Qalesya, Olive dan teman-temannya sudah berada di sekolah yang baru.. SMA. Sejak kejadian itu, tak ada lagi komunikasi antara mereka..dan mereka telah mempunyai sahabat-sahabat yang baru..

Ihya, adalah teman baru yang sudah akrab dengan Olive.. mereka adalah teman satu bangku di MAN Cendikia Jakarta.

Ihya       : ehh, live, napa jauh-jauh sekolah ke Jakarta? Emang di Garut ga da sekolahan apa? He,
Olive      : ngilangin jejak,sekaligus pengen explore pengalaman di luar Garut.
Ihya       : ngilangin jejak dari apa? Dari siapa?
Olive      : temen yang dulu udah pernah aku lukai, dan melukaiku.. haha.. udahlah jangan bahas hal itu.. itu masa lalu kali..
Ihya       : ya udah.. ga apa-apa kalau ga mau cerita
***
Setelah sekian bulan bersama, rasapun mulai tumbuh di antara mereka (aldi dan olive)..

Aldi        : live, a..aa...aaku mau bicara sama kamu
Olive      : aduh Aldi, mau bicara aja kok kayak yang nervous gitu..
Aldi        : liiive, se..se..ssese...benarnya aku suka sama kamu.. aku cinta sama kamu.. dan aku sayang sama kamu.. tapi aku tak punya apa-apa.. aku hanya bisa ungkapin perasaan aku aja..ini sebagai tanda aku akan pergi.. sebelum aku pergi, kamu harus tau perasaan aku yang sebenarnya pada kamu..
Olive      : hah?? Kamu suka sama aku?? Ga salah??
Aldi        : bener liv, cintaku tulus sama kamu.. tapi aku juga gak begitu berharap bisa jadi pacar kamu.. ungkapan ini telah cukup bagiku.. aku sudah lega..
Olive      : maaf di... aku cuman angggap kamu sahabat, tak lebih.. aku tak bisa dii...
Aldi        : yiia live.. aku dah menduga semua itu..
Olive      : tapi tunggu, emang kamu mau kemana?
Aldi        : aku harus ikut orangtuaku ke Singapore.. aku sadar, ini memang terlalu singkat.. tapi aku tak bisa bantah orangtuaku..
Olive      : iya di.. maafin aku ya...
Aldi        : maafkan aku juga live..
Olive      : kpan kamu akan berangkat?
Aldi        : lusa live.. rencananya besok adalah hari terakhir aku sekolah..
Olive      : ini semua terlalu singkat buat aku aldii...
***
Esok harinya....

Ihya       : diii,, mau kemana?? Kita belum beres merangkai cita-cita kita di langit......
Olive      : iya diii.... menara menanti....

Mereka memang senang berkhayal di bawah menara dengan membayangkan cita-cita mereka dalam gumpalan awan di langit,, yang mereka artikan sendiri..

Aldi        : mungkin masa depanku ada  di Singapur sana.. maafkan aku teman.. suatu saat nanti, kita kan kembali bertemu dengan kesuksesan yang telah diraih...
Olive dan ihya    : amiiin... selamat jalan sahabatku.....
***
Tinggal Ihya dan Olive yang suka merenung di bawah menara sambil melihat langit..
***
Dua bulan berlalu... ihya memperkenalkan cowo barunya pada olive..
Sungguh sial hidup oliv.. niat olive ingin meninggalkan masa lalunya.. tapi malah bertemu lagi dengan tokoh di masa lalunya..

Ihya       : live kenalin, ini Rifki, anak mesin, sekarang dia udah jadi gebetan aku..
Olive pun terkejut, begitupun dengan Rifki..  Rifki pun terkejut dengan sosok yang ia temui...
Ihya       : liv!!
Olive      : Rifki???? Sial hidup aku....
Olive pun pergi ke toilet..
Gumam olive
“ ya Allah... ini kah jalan yang harus ku tempuh.. Justru Rifki lah yang kini berpacaran dengan Ihya. !! Semoga waktu sedang bercanda..! aku ga mau kejadian itu terulang kembali. Aku takkan sanggup jika harus mengulangnya. Berpura-pura tegar seperti dulu. Aku muak!! Tapi kenyataanya kini,mereka memang pacaran. Tak ada yang bisa ku lakukan selain merelakan mereka. Sama seperti yang ku lakukan dulu. DEMI SAHABAT,!! “ T,T

Teks Drama Kehidupan Pesantren

PESANTREN
Kejadian yang tidak Rohmah inginkan akhirnya terjadi. Orangtua Rohmah memaksanya untuk masuk pesantren. Keputusan itu tak bisa diganggu gugat. Mau tak mau Rahmah harus menuruti apa yang menjadi keputusan orangtuanya.
Rahmah           : “bu, aku tidak akan bisa pisah dengan sahabatku, aku ingin satu sekolah dengan mereka. Lagian aku ga bakalan betah tinggal di pesantren.”
Ibu                   : “pokoknya ibu tidak mau tau, besok kamu harus iku ibu ke pesantren Darunnajah.”
Rahmah pergi begitu saja tanpa pamit kepada ibunya, dan berniat menemui teman-temannya Asrul
dan Ratna.
Asrul                : kenapa Rahmah? (Rahmah menangis)
Rahmah           : teman-teman, maafkan aku. Aku tidak akan satu sekolah sama kalian. Aku akan tinggal di pesantren, ibuku yang telah memaksaku. Maafkan aku.
Ratna               : aduh,, mi (panggilan akrab) kita bakal pisah dong?? Humzz... aku tak ingin kita pisah..
Asrul                : iikh malah bagus, kamu belajar di pesantren, pengetahuan jadi tambah banyak. Tapi satu pesan aku, kamu harus betah tinggal disana dan jangan lupain kita-kita.
Ratna hanya terdiam
Rahmah           : kalian mendukung aku disana?
Asrul                : sangat mendukung. Tapi ini buka berarti kita ingin pisah sama kamu, tapi ini untuk kebaikan kamu sendiri. Percayalah.
Rahmah pun merenung..
***
Keesokan harinya, rahmah dan ibunya pergi ke Pesantren untuk mengikuti tes masuk pesantren. Rahmah mengikuti tes dengan hati berharap bahwa dia tidak akan lulus masuk pesatren. Namun ibunya tetap mendo’akan agar Rahmah lulus dan bisa belajar di pesantren itu.
Rahmah           : Bu, saya tidak mau belajar di pesantren..
Ibu                   : ibu do’akan kamu bisa masuk pesantren, kamu harus berubah, kamu harus bisa      membanggakan ibu..
Rahmah merenung..
Gumam rahmah dalam hati
“sebenarnya aku tidak mau masuk pesantren karena aku tidak ingin berpisah dengan teman temanku, tapi aku ingin sekali membanggakan ibuku dengan aku masuk pesantren, Bismillah, aku coba..”
***
Sore harinya adalah saat pengumuman kelulusan masuk pesantren, dan hasilnya Rahmahpun masuk menjadi santri di kelas VII.5
Mereka pun pulang..
***
Keesokan harinya Rahmah menemui kedua temannya..
Asrul    : gimana hasilnya my??
Ramah : alhamdulillah aku masuk..
Ratna   : yahh..... beibz kita pisah donk.. aduuhh...
Asrul    : na! Kita harusnya mendukung dia, ngasih motivasi pada my, bukannya malah menjadikan dia down seperti ini.
Rahmah: iya, aduh mav ya Na, suatu saat kita pasi akan bersama lagi..
Ratna   : iya my, maafin aku ya.. kamu jangan lupain aku..
Asrul    : eh,, my kapan berangkat kesana?
Rahmah : rencananya minggu depan. Kita masih punya waktu satu minggu lagi untuk bisa bersama.
Ratna   : iya, kita puas-puaskan waktu yang tersisa..
Merekapun terlarut dalam kebersamaan, keseruan yang penuh canda tawa..
***
Selama seminggu terakhir, rahmah dan teman-teman menghabiskan waktu untuk bermain brsama, demi melepas rindu yang akan mereka rasakan nanti.
***
Hari itu pun tiba, dimana Ratna harus memulai hidup yang baru dengan suasana yang baru yaitu di pesantren. Dia harus adaptasi dengan kehidupan pesantren yang menurutnya kejam dan sangat disiplin.
Ibu       : hati-hati ya nak! Semoga kamu bisa betah tinggal disini. Do’a ibu selalu menyertaimu.
Rahmah: iya bu, maafkan aku ya bu. Bu aku nitip salam kepada teman-temanku ya. Ibu juga jangan lupa sering-sering kesini berkunjung.
Ibu       : pasti nak!
Ibu dan anak ini kemudian berpelukan. Sampai-sampai ibu menitikkan air matanya,
***
Kehidupan barupun dimulai. Ratna mulai mencari teman baru.. dan yang pertama dikenalnya adalah Nisa, seorang gadis dari pulau sebrang kalimantan.
Nisa     : hai, namaku Nisa Roudlotul jannah, aku dari Pontianak, namamu siapa?
Rahmah: namaku Rahmah Al-karim. Aku dari Garut.
Nisa     : aku senang bisa berkenalan denganmu. (dengan memperlihatkan senyum lebarnya). Mudah-mudahan kita bisa berteman akrab ya.
Rahmah: iya.. eh, kamu nanti tidur disamping aku ya.. aku masih belum kenal sama yang lain..
Nisa     : iya., ayo ikut denganku, kita berkenalan dengan yang lain..
***
Sekarang, teman satu kamar yang berjumlah 20 orang sudah Rahmah kenali dengan baik. Lama-lama rahmah sudah mulai bisa beradaptasi dengan kehidupan di pesantren.
***
Hari demi hari telah Rahmah lewati dengan baik selama kurang lebih 6 bulan, ternyata kehidupan di pesantren tidak terlalu memberatkan bagi Rahmah, namun dua peraturan yang tak bisa dia terima yaitu tidak diperbolehkan membawa Handphone dan tidak diperbolehkan bertemu dengan ikhwan..
Rahmah: nis, kenapa ya terasa bosan hidup disini tanpa Hp dan cowo? Aku belum terbiasa dengan hal itu..
Nisa     : jangan terlalu berfikir bahwa kedua hal itu adalah segalanya. My, justru hal itu yang akan membuat kita hancur.  Pasti akan mengganggu kita.
Rahmah: teman dekatku dulu adalah laki-laki, aku juga ingin seperti itu sekarang.
Nisa     : tapi ini kehidupan pesantren, berbeda dengan lingkungan sebelumnya, kamu harus bisa beradaptasi.
Rahmah: tidak nis, aku tidak nyaman.
Nisa     : coba dulu my, kamu pasti bisa.
Rahmah: insyaallah. Humzz...
***
Seperti biasa, ibunya Rahmah selalu mengunjunginya sebulan sekali, kali ini permintaan rahmah adalah agar ibunya membawakan Handphone untuknya. Kali ini dia mulai menjadi santri yang melanggar peraturan.
Ibunya pun merasakan apa yang dirasakan anaknya, jadi dia membawakan handphone untuk anak tercintanya.
Ibu       :hati-hati ya nak! Jangan sampai ketahuan ya! Ibu melakukan ini karena ibu sayang sama kamu, sebenarnya ibu tidak mau melakukan hal ini, ibu kasihan sama kamu nak.
Rahmah: iya bu, pasti, percayalah..
***
Setiap sore pada hari minggu di minggu terakhir setiap bulan adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Rahmah. Dia tak sabar bertemu dengan pujaan hatinya. Dia sudah berhasil saling tukar nomor handphone, dan sudah berhasil mengantongi Hp yang akan menjadi modal untuk kedekatan mereka.
Nisa     : ya Allah My, kamu bawa handphone?? Buat apa??
Rahmah: iya, sssttttt!! Jangan keras-keras! Aku lagidekat dengan ikhwan disini.
Nisa     : My, gimana kalau sampai ketahuan sama Mudabbir (Kakak Kelas pngawas)??
Rahmah: tidak akan, percayalah!
Nisa     : My, ini akan membuatmu celaka.. kalau ketahuan nanti kamu bisa dikeluarkan dari pesantren. Ingat itu!
Rahmah: aku tau, tapi aku bisa menjaga kok..
Nisa     : ya sudah, terserah kamu.. yang penting aku sudah mengingatkan kamu..
Kali ini Ust. Zezen sedang menerangkan mengenai hubungan Ikhwan dan Akhwat. Dalam ceramahnya:
Ust. Zezen       :  anak-anakku sekalian, pacaran dalam islam juga ada, tapi yang dimaksud adalah berta’aruf, saling mengenal satu sama lain sebelum mereka menikah. Tapi kebanyakan diantara kita banyak yang pacaran yang sudah melampaui batas, sampai berduaan di tempat yang sepi. Saya tegaskan sama kalian, jangan sampai santri Darunnajah seperti itu. Jangan sampai kalian melanggar peraturan yang telah dibuat. Jangan sampai ada yang benari membawa Hp ataupun berani bertemu dengan lawan jenis tanpa pengawasan dari mudabbir!
Rahmah tidak mendengar Ust. Berbicara apa,  dia malah asyik saling bertukar Massage dengan ikhwan yang dia sukai. Dalam pesannya:
Rahmah           : Assalamu’alaikum akhy?
Rizal                : Wa’alaikumsalam ukhty, kamu sudah pegang Hp?
Rahmah           : iya, maaf baru bisa ngehubugin sekarang.
Rizal                : tak apa. Kamu tidak takut ketahuan?
Rahmah           : insyaallah tidak.
Rizal                : ukhty, aku ingin bertemu.. rinduku tak bisa aku bendu lagi..
Rahmah           : malam besok insyaallah.. kita bertemu di belakang pesantren.
Rizal                : pukul?
Rahmah           : setelah pengajian selesai saja.
Rizal                : yes, syukron ukhty, sampai jumpa besok.. J
***
Kali ini Rahmah belajar menjadi santri yang nakal, yang sudah melanggar tata tertib pesantren.
***
Keesokan malamnya...
Nisa                 : kamu mau kemana My?
Rahmah           : aku mau ketemu sama Akhy Rizal, kamu jangan bilang-bilang ya!
Nisa                 : astaghfirulah.... kamu nekad My?
Rahmah           : demi cinta apapun kan ku lakukan.. resikonya aku akan tanggung kok..
Ucap rahmah sambil meninggalkan Nisa..
Gumam Nisa : Astaghfirullah.... mudah-mudahan Rahmah tidak ketahuan.. amiin.. kasihan dia..
***
Merekapun bertemu..
Rizal                : alhamdulillah,, akitnya aki busa bertemu sama kamu.. aku rindu kamu ukhty..
Rahmah           : sama akhy, aku juga merasakan hal yang sama..
Rizal                : ukhty, aku tau tindakan kita nekad, resikonya kita bisa dikeluarkan. Tapi, aku berani melakukan ini karena aku suka sama kamu. Kamu mau jadi mahabbahku?
Rahmah           : tindakanku yang seperti ini bukan tidak tanpa alasan, aku juga mempunyai rasa yang sama. Tapi aku takut resiko yang akan kita dapatkan.
Rizal                : aku ingin kita bisa menjaganya, agar tidak sampai ketahuan.
Rahmah           : mudah-mudahan. Insyaalah.
Rizal                : alhamdulillah.. akhirnya kamu mau.
Rahmah           : iya.. akhy, sepertinya sudah malam, ayo kita kembali ke pondok.
***
Tiba-tiba..
Ust. Zezen : Rahmah, Rizal, Astaghfirullah.... kalian ikut saya ke Kantor!
Muka Rizal dan Rahmah terlihat shok. Merekapun mengikuti Ustadz ke kantor pengasuhan.
Ust. Zezen       : apa yang kalian sedang lakukan tadi?
Rizal                : kami hanya ngobrol sebentar Tadz,
Rahmah           : iya tadz, betul.
Ust. Zezen       : kenapa kalian berani melakukan hal itu? Kalian tahu kan? Itu melanggar peraturan. Baru kemarin saya melarang hal itu, kalian malah berani melanggarnya..
Rizal                : kami suntuk Tadz, dengan peraturan pesantren yang tidak membolehkan ikhwan dan akhwat saling berhubungan, kami merasa tertekan.
Rahmah           : kami mempunyai perasaan yang sama, yang tidak bisa dibendu lagi, sehingga membuat kami nekad seperti ini.
Ust. Zezen       : saya tidak mau tahu alasan kalian, peraturan tetap peraturan, peraturan dibuat untuk dipatuhi, bukan untuk dilanggar.
Rahmah           : kami tahu Tadz, maafkan kami. Kami akan menerima resikonya Tadz.
Rizal                : My...
Ust. Zezen       : tapi, mengapa kalian bisa kenal? Apa kalian selama ini saling berhubungaan lewat Handphone?
Rizal                : iya Tadz.
Ust. Zezen       : mana Hp kalian?
Rizal dan Rahmah menyodorkan Hp mereka.
Ust. Zezen       : saya tidak habis fikir, kenapa kalian berani melakukan hal ini. Ini tidak bisa ditolerir lagi, dengan amat terpaksa saya akan keluarkan kalian dari sini.
Rizal dan Rahmah       : apa Tadz?
Ust. Zezen       : kesalahan kalian sudah melampaui batas, ini adalah pelanggaran terberat di Pesantren ini. Saya kasih waktu untuk hari ini kalian masih tinggal di pondok, besok kalian menghadap dan akan saya beri surat, lalu kalian bisa pulang kerumah.
Rizal dan Rahmah       : baiklah Tadz.
***
Rahmah kembali ke kamar sambil menangis.. dan Nisa yang sedang menunggupun bertanya.
Nisa                 : kenapa My??
Rahmah           : aku ketahuan, malam ini, malam terakhir aku berada di pondok, maafkan aku kawan. Aku tidak  mendengarkan apa yang kamu katakan tadi. Maaf.
Nisa                 : Astaghfirullah.. ya sudahlah, aku harap kamu bisa mempertanggungjawabkannya. Ini adalah resiko yang harus kamu tanggung.
Rahmah           : iya, maafkan aku.. sekarang aku mau membereskan barang-barangku. (sambil terus menangis)
Nisa                 : aku bantu ya..
***
Keesokan harinya..
Ust. Zezen       : ini surat untuk orangtuamu. Kamu harus pulang ke rumah ya, maafkan saya selama ini mengajarmu.
Rahmah           : iya Tadz, maafkan semua kesalahanku Tadz.
Ust. Zezen       : meminta ampunlah kepada Allah..
Rahmah           : aku pamit Tadz, Assalamu”alaikum..
Rahmahpun berpamitan kepada teman-teman dan dan Ustadz.
***
Rahmahpun pulang kerumah dengan perasaan hati yang gundah.. dia takut ibunya marah. Tapi itulah resiko yang harus ditanggung Rahmah.
*** Selesai ***